Senin, 16 Januari 2012

inilah diriku

untuk dirimu yang terkasih
sungguh aku tak bisa memulai apa yang semestinya aku mulai
aku tak bisa mencaritakan apa yang semestinya aku ceritakan
karena yah inilah diriku...
aku merupakan seorang pengecut yanng bernyali ciut
aku seorang penakut yang masalah sering datang terpaut
tapi yah inilah diriku
aku bisa sakit seperti yang lain saat beberapa masalah datang menyapaku dan tak pernah pergi lalu dari kehidupanku
aku hina seperti mereka yang berpenyakit panghasil nanah
aku seperti manusia lain yang sangat ingin menjadi yang terbaik
apalah daya diriku saat tingkah laku ini belum bisa menjadi yang terbaik bagimu
takut kehilangan juga merupakan mimpi burukku yang terkelam
aku takut, sakit dan tersiksa saat melihatmu tertawa menceritakan sejarah hidupmu
bukannya aku takut untuk mendengar tapi aku sangat takut tak bisa menjadi orang yang seperti kau harapkan
aku tak ingin kau begitu saja pergi meninggalkan diriku saat aku sangat butuh rangkulan yang menenangkan rasa siksa di hati
aku ingin menjadi yang terbaik bagimu
sangat ingin menjadi yang paling berguna dalam hidupmu
sakit siksa neraka terbayang di kulit ku saat aku merasakan apa yang telah ku perbuat untuk mu seakan tak berkutik bila di bandingkan dengan apa yang di perbuat olehnya
aku bukan orang pemberani yang bisa secara langsung menyampaikan pesan, hasrat dan rasa apapun dalam diriku
keyakinan dalam diriku selalu terkuras saat dirimu menyapa dengan senyuman ketulusan
aku tertawa di dalam sakit saat kau berusaha untuk menghiburku
ya aku sakit karena selalu merasa tak berguna bila di hadapanmu
rapuh selalu kutunjukkan kepada dirimu agar kau tau betapa hati ini sangat membutuhan sebuah sandaran
kaulah sandaran hidupku
kaulah sandaran hatiku
aku tak tau bila kau nanti pergi terbang dan menjauh
apakah aku bisa menyuarakan senyum yang selalu tersudut di sepengal bibir nistaku
aku bukan lah apa-apa
aku merasa kalau aku bukanlah apa-apa ketika kau terus berusaha untuk menjadi yang terbaik bagiku
dan jujur, neraka siksa terperih bagiu ialah aku sungguh takut kehilanganmu


saat sedih  mengaum yang dirasakan

Sabtu, 01 Oktober 2011

menyenangkan!!

assalamu'alaikum...

widih sok islami banget yak?? sedekah aja jarang eh udah kayak ulama aja lagaknya... haha
okeh lets sapa my bloggie!
halo bloggie ku sayang! apakabar dirimu wahai teman setiaku....
#what?? setia? lu bisa ya bilang gue setia, tapi lu sendiri kali woy yang gak setia!!
oh iya deh maafkan temanmu ini yah bloggie ku. karena kesibukan yg bertumpuk dan karier yang kian menanjak, gue kagak lagi bisa ber-online ria....
#huh! sok banget lu bilang karier yg menanjak! unpad kali woy yg menanjak... eh lu sadar gak sih nyes, kalo gue hampir mati tauk gara-gara gak pernah lu kunjungi lagi setelah sekian lama! lu gak liat kalo postingan lu itu yg terakhir di bulan april lalu woy! and you know what?? tak ada kata maaf bagimu yg telah menelantarkanku!
oh plis gie, sini gue jelasin lebih lanjut supaya lu stop ngomel gak jelas kayak sekarang dan lu diam dulu okeh! jangan banyak komentar!

hmm... bingung mau mulai dari mana gie... okeh mulai dari alesan kenapa terakhir posting itu bulan april. yah mengingat bulan april itu bulannya ujian akhir nasional, otomatis hati dan pemikiran terfokus untuk hal itu begitu juga di bulan2 selanjutnya terlalu sibuk belajar untuk persiapan masuk perguruan tinggi yg notabenenya itu impian gue bgt euy! so gak main2 lagi... dan kabar baiknya gue udah tenang bergabung di almamater yg dulu gue gak kepikiran buat kuliah disitu... alhamdulillah banget deh gie... dan tolong, lu juga seharusnya ngertiin gue dunk jangan malah kayak emak2 judes gitu,,,,
oke gie kita berteman lagi??? dan gue janji untuk ngepost minimal satu  perharinya....
#oke.oke gue maafin meskipun alesan lu udah kayak mengada2 gitu... masa' seh seorang nyenyes bisa gitu? mustahil banget kedengerannya! ya Tuhan plis bangunin gue!!
dukh! tepok jidat deh gue gie! gue juga bisa tau buat keajaiban bagi gue sendiri! dan thanks dah maafin gue meskipun gak ikhlas gitu... dan gie gue off dulu yah it's time to sleep!! i'm promise to write again about my day!
#bye nyes! semoga mimpi buruk oke!    
kurang ajar!!
huh!

wassalamu'alaikum....

Selasa, 05 April 2011

karya kacau

assalamu'alaikum semua!!


setelah karya sebelumnya dapat sambutan hangat, Nyenyes ini akan kembali mencoba memposting karya-karya yang selama ini tertidur dan emank sengaja ditidurkan di dalam tumpukan buku usang karena dengan lugunya Nyenyes Malu akan karyaya sendiri...

Saya prihatin akan diriku... hiks...


baiklah untuk karya berikut ini, mungkin sangat gak orisinil yah coz karya yang satu ini merupakan hasil percobaan pembuatan Cerpen pertama kali si Nyenyes setelah terinspirasi dari cerpen "Cinta Ya Cinta"... Nyenyes membuat cerpen ini skitar 5 tahun lalu saat baru kenal dengan Novel atau Kumcer! jadi maaf kalo karyanya jiplak banget!! yah untuk berjaga2 kalo penulis asli marah, kita anggap karya ini semacam "cinta ya cinta" versi Nyenyes! mohon maaf kepada penulis Asli karena Nyenyes yang menyedihkan ini telah meniru karyanya mentah2! mohon dimaklumi ya umur saat itu begitu muda dan gak tau gimana caranya mengembangkan sebuah ide menjadi cerita.. okey langsung aja dibaca cerpen tiruan ini! jangan lupa kritik dan saran juga yah!!


                            Kebimbangan Seorang Marbut
                                                                                                       Oleh Nyenyes wkt umur 13thn
   
          Di siang hari yang begitu terik, selepas para jamaah masjid menunaikan sholat zuhur, Aku melaksanakan ritual harianku. Di dalam masjid yang cukup besar ini, Aku selalu melakukan kegiatan membantu Pak Haji Rahman untuk membersihkan masjid, dan itulah ritual harianku.
   
          Sudah sepuluh tahun Aku membantu membersihkan masjid, serta di sinilah Aku tinggal, dirumah Allah yang begitu di cintai oleh seluruh umat islam di dunia dan karena itu Aku biasa di sebut Marbut masjid. Walaupun sebagai Marbut, Aku sangat bahagia karena dapat merasakan indahnya islam, tidak seperti sepuluh tahun yang lalu ketika aku masih menyembah patung yang disalib. Aku begitu heran, mengapa orang tua ku selalu menyembah patung yang tangan dan kaki nya di salib sedangkan ia tidak bisa bergerak, apakah sebuah patung bisa menolong manusai dari kesulitan? Akupun sangat bingung mengenai kepercayaan ku terhadap Tuhan. Tak henti-hentinya Aku selalu beropikir mengenai Agama ku ini. Pada suatu siang seusai pulang dari tempatku melahap semua ilmu duniawi, Aku tidak sengaja datang kesebuah tempat. Dimana tempat itu merupakan sebagai sarana ibadah oleh umat yang paling dibenci oleh kaum agamaku.
         Aku beristirahat sebentar disana karena udara di kota ini begitu menyengat. Di dalam tempat yang biasa di sebut umat islam Masjid  ini, Aku mendengarkan sebuah nasihat  atau lebih tepatnya ceramah yang disampaikan oleh seorang pemuka Agama yang cukup di hormati di daerah itu.  Kalau tidak salah isi ceramah waktu itu mengenai tragedi Poso, dimana dalam peristiwa itu kebanyakan umat Islam terbunuh oleh kebiadaban kaumku. Aku baru tahu kalau yang menyebabkan itu semua terjadi adalah ketamakan kaumku yang ingin menjadikan seluruh warga Poso beragama seperti ku. Aku tidak setuju mengenai tindakan mereka untuk menghancurkan seluruh masjid dan mengusir seluruh penduduk beragama Islam untuk keluar dari Poso. Tapi yang mambuat ku heran, mengapa orang Islam sangat sabar menghadapi semua serangan dari mereka. Ternyata setelah mendengarkan ceramah, Aku menemukan kunci dari kesabaran umat Islam, yaitu percaya kepada Tuhan mereka bahwa Tuhan mereka pasti akan menolong umat-Nya dari semua cobaan yang diberikan. Hati ku pun tersentuh setelah mendengar perkataan terakhir dari penceramah yaitu “setiap umat islam haruslah senantiasa bertawakal kepada Allah sehingga dimudahkannya persolan hidup”, walaupun Aku tidak mengerti apa arti dari kata tawakal itu.
         Setelah ceramah usai, aku langsung menghampiri penceramah untuk menanyakan arti dari tawakal, dan ternyata artinya adalah berserah diri kepada Allah ketika kita tidak menemukan jalan dalam pemecahan masalah. Akupun bertanya mengenai Islam lebih banyak lagi kepada penceramah yang ternyata  bernama Haji Rahman. Di setiap pertanyaan yang kuajukan Pak haji rahman selalu tersenyum dan membuat hatiku menjadi sejuk sekali serasa hembusan angina menerpa hatiku. Lalu akupun semakin tertarik dan semakin yakin mengenai mangubah kepercayaan ku menjadi panyembah tuhan yang Maha Esa Allah swt. Aku meminta pak Haji Rahman untuk mengubahku manjadi seperti dirinya, orang islam. Ternyata tidak begitu rumit seperti yang ku bayangkan, tinggal mengucapkan 2 kalimat syahadat yaitu asyhadu ala ilaha ilallah wa asyhadu anna muhammadurasulullah yang artinya Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Setelah selesai proses yang begitu singkat, jadilah Aku orang yang beragama baru ISLAM sebagai seorang Mualaf. Ketika aku membicarakan mengenai pindahnya kepercayaan ku kepada orangtuaku, seketika itu pulalah aku di usir dari rumah dan kembalilah aku ke masjid ini .

                                                                             ***
    “A’udzubillahiminasyaithoonirrojim Bismillahirrahmaanirrahim”
    itulah tanda pengajian disiang hari yang diketuai oleh seorang wanita shalehah, yang umurnya terpatut 2 tahun dibawah ku akan segera dimulai. Aisyah, itulah nama wanita anggun yang selalu menjadi panutan kaum hawa sekitar. Muslimah itu lulusan universitas Al-Azhar yang terkenal itu, dan wanita itu adalah anak satu-satunya Pak Haji Rahman. Aku sangat mengagumi wanita yang senantiasa menjaga auratnya itu. Aku selalu mencuri pandang ke arhanya ketika Aku melaksanakan tugasku. Apakah Aku jatuh hati pada wanita itu? Perasaan dan hati ku kini sangat kacau ketika memikirkannya.
   
         “Cinta itu Anugerah Yusuf, yang diberikan Allah kepada setiap Insan yang memiliki hati. Tapi perasaan akan cinta itu dikendalikan oleh nafsu.” Kata Musafir yang mampir ke masjid kami.
         “apakah Aku pantas memiliki rasa yang begitu menyiksa hatiku ini, sedangkan Aku hanyalah seorang Marbut Masjid ?.” kataku pada musafir itu.
        “Tapi kau berhak memiliki rasa yang indah itu, karena rasa cinta itulah setiap manusia bisa hidup.” Jelas sang Musafir lagi.

         Hari-hariku begitu bahagia setelah mendengarkan kalimat yang di ucapkan Musafir itu, tapi hatiku tak sanggup lagi untuk menahan teriakan-teriakan perasaan yang terus berusaha mendobrak nurani ini. Aku bagitu tak tahan akan perasaan ku sebenarnya. Hingga larut malam pu aku terus memusingkannya.

         Waktu yang paling membuatku miris, ketika pengajian yang dibimbing wanita lulusan Al-A zhar sedang berlangsung. Akhwat-akhwat itu selalu mencuri pandang kepadaku, berbisik-bisik sambi menatapkuyang tak lainpasti membicarakanku. Aku begitu bingung mengapa mereka selalu berbisik-bisik dan melihatku ketika aku sedang melaksanakan kegiatanku. Apa ada yang salah debgan pakaian ku yang sangat sederhana ini? Tapi aku cepat-cepat membuang pikiran bodoh yang menghantuiku itu. Ketiak pengajian selesai, selalu ada anak yang datang menghampiriku untuk menyapa atau hanya sekedar mengucapkan salam.

         “Mas Yusuf, ada salam tuh dari ranti.” Kata anak perempuan yang memakai jilbab warna birun yang senada dengan pakaiannya
         “Mas, Shinta nitip salam buat Mas Yusuf.” Kata anak kedua yang sembari tersenyum nakal melihatku.
        “ Mas Yusuf yang rajin, ada se-truk salam tuh daru Risma.” Celoteh gadis ketiga beserta senyuman yang bagiku adalah senyuman penggoyah imanku.

         Aku tak da pilihan lain menanggapi salam-salam tersebut kecuali mengucapkan, “wa’alaikumussalam.” Perkataan-perkataan yang tersebut membuatku tambah menderita, karena aku tak pernah berhenti memikirkan bidadari impianku. Tinggi, putih, bersih dan tampan; orang- orang selalu mendeskripsikan aku, alih-alih Aku membersihkan masjid  yang sudah mendarah daging. Tapi, yang buatku bingung, bimbang akan nuraniku ini, ketika seorang gadis remaja menyapaku.
            “Assalamualaikum, Mas yusuf”
           “Waalaikumussalam, ada apa toh neng?” tanyaku padanya tanpa memikirkan apa yang akan dikatakannya setelah itu,
           “ndak ada apa-apa mas. Rani Cuma mau tanya kenapa sih mas ganteng-ganteng kok jadi marbut?”
deguar!!! serasa ada petir yang langsung membakar tepat di hatiku ketika anak yang bernama Rani itu mengucapkan apa yang aku takutkan. Aku membatu beberapa saat hingga Rani menghentikan lamunanku.
          “Mas, mas yusuf kenapa bengong?” terlihat rasa bersalah dari muka Rani.
          “Tidak ada apa-apa neng! Mas mau shalat ashar dulu yah.”

          Aku langsung mengambil air suci dan langsung mendirikan shalat serta mengadu mengenai kebimbanganku
         “Ya Allah Apa aku pantas mendapatkan cinta Aisyah yang begitu cerdas dan cantik? Sedangkan Aku hanyalah manusia rendah yang terus-terusan mengumandangkan adzan dengan suara parau ku.” Bisik hatiku pelan.

    Selepas sholat isya’ pada malam yang bermandikan bintang, Aku dipanggil oleh Pak haji Rahman untuk makan malam bersama.
    “ Yusuf, bisakah kamu datang kerumahku untuk makan malam bersama? Sekalian merayakan Ta’aruf buat anak tunggal ku.”
        Hati ku membeku tak karuan mendengar perkataan Pak haji Rahman, lalu Aku mengangguk pelan tanda menyetujui ajakan ayah Aisyah. Diperjalanan menuju rumah Pak haji, Aku bertanya-tanya mengenai siapa pasangan Aisyah yang jelas seribu lebih baik dariku. Akupun mengetuk pintu rumah Pak haji sebanyak tiga kali sesuai ketentuan dalam Al-qur’an yang menganjurkan mengetuk pintu sebanyak tiga ketukan beserta salam. Lalu pintupun terbuka dan Aku di persilakan masuk oleh Pak haji Rahman. Di ruangan itu telah di hidangkan berbagai macam masakan. Di sebelah guci yang bermotifkan Ka’bah, ibu haja Rasyidah tersenyum lembut kepadaku, dan di sebelahnya gadis yang kuangankan duduk dengan anggunnya, memakai jilbab coklat yang berpadu dengan baju muslimnya yang berwarna coklat juga membuatnya lebih menawan. Tapi dimanakah laki-laki yang akan dijodohkan dengan Aisyah? Semua pertanyaanku terjawab ketika kami semua duduk dan kemudian Pak haji Rahman mulai berkata,
       “Mari kita mulai Ta’arufnya.”
        Akupun terheran-heran siapa yang jadi pasangan Aisyah yang beruntung itu dan mengapa ibu haja Rasyidah sekali lagi tersenyum Hangat kepadaku.




                                                                        ***THE END***

Jumat, 25 Maret 2011

i'm back again...

assalamu'alaikum ya akhi wa ukhti smua!!! dengan cerianya saya akan mulai menghidupkan kembali Blogie ku yang sempat diopname gara" keteledoranku... mohon maaf yang sebesarnya ya Blohie ku tercinta.. hikz... oke!! kita sudahin dulu bersedih rianya! selanjutnya untuk mengisi diari yang kosong ini saya akan memulai dengan karya nyenyes ini dalam perlombaan cerpen islami... gak menang sih tapi sebagai hiburan gakpapalah dipajangi... mohon maaf bila cerpennya kurang bagus dan menuai banyak kritik dan itulah yang nyenyes harapkan... kritik dan saran dari yang membacanya... silakan membaca...
Cinta Ilahi
Oleh :Nyenyes
            Semilir angin yang bertiup dari arah tenggara kota Palembang itu, sejuk membelai dengan lembut wajah seorang pemuda yang sarat akan makna kehidupan. Kuning lembayung warna langit tercetak jelas berada berkilometer jauhnya di ufuk barat yang menandakan waktu ashar telah berakhir. Riak-riak gelombang sungai Musi memberi susasana ketentraman di hati, dan sebagai pelengkap kenyamanan sore itu, mulai terlihat kerlip lampu di badan bangunan kokoh yang angkuh dan dengan sombongnya berdiri tegak manaungi sungai terbesar dan terpanjang di Sumatra itu.
            Sesosok pemuda yang berdiri di atas jembatan pemisah sungai Musi, terlihat menatap nanar ke arah sungai kebanggan rakyat Palembang. Kekalutan hati pemuda itu terlihat jelas dari betapa banyaknya kerutan yang bertengger di wajah kerasnya. Titik-titik air mata mulai mengalir layaknya menirukan arus sungai yang dilihat, dan entah bagaimana pikirannya terus berputar melampaui batas waktu yang telah lalu.
****
            “Papa tak peduli lagi dan papa tak mau ambil pusing dengan tingkah laku anehmu itu. Cepat sekarang tinggalkan rumah ini!!” terdengar hentakan marah dari sebuah rumah petinggi agama kristiani dan mulai mengusik perhatian warga sekitar.
            “Mama bisa ngerti kan gimana keadaan Rino sekarang? Tolong jangan usir Rino. Rino bakal jelasin semua perbuatan Rino ini.” Pinta Rino pada mama yang selalu memberinya kehangatan tatkala hatinya penuh gejolak  pertentangan.
            “Mama tak bisa membantumu nak. Perbuatanmu ini sangat kelewatan. Mama tak menyangka mendapatimu sedang sholat layaknya orang islam. Kamu tahu sendiri, papamu adalah orang yang sangat berperan di gereja. Mama hanya bisa berpesan, berhati-hatilah dan jangan sampai mati.” Cecar sang mama dengan tidak memberikan kesempatan pada Rino untuk memperkuat argumennya mengenai hijrahnya keyakinan dirinya kepelukan islam. Rino pun langsung bungkam dan tak mau berlarut dalam masalah kepercayaan ini. Ia yakin ia pasti bisa mengatasi masalahnya kini yang cukup pelik.
            Ketika kakinya mulai tak sabar untuk meninggalkan rumahnya, Rino berbalik dan meminta maaf atas perbuataanya yang bisa merusak nama baik keluarganya.  Tak ayal lagi, saat ia mulai membelok di sudut gang rumahnya, mau tak mau ia merasa sedikit takut akan pesan terakhir mamanya untuk berhati-hati. Awalnya, ia tak begitu mengerti apa maksudnya agar berhati-hati dan jangan sampai mati, tetapi seiring berjalannya waktu, ia pun mulai menyadari arti tersembunyi dari pesan sang mama. Satu persatu orang tak dikenal berusaha untuk melukainya. Mulai dari hal kecil yaitu mendorongnya hingga hampir menikamnya dengan pisau. Tak percaya dengan apa yang dihadapimya, Rino mulai mawas diri dan terus membentengi dirinya dengan ibadah agar dilindungi Allah tuhan pemberi hidayah. Dan belakangan ia tahu, kalau yang berniat membunuhnya adalah suruhan kaum gereja tempat ia dahulu selalu melakukan ibadah karena mereka menganggap orang yang keluar dari agama kristiani sebagai pengkhianat dan pantas untuk dilukai.
            Sepergi meninggalkan kediamannya yang nyaman, Rino bingung dan tak tak tahu akan tinggal dimana. Ia juga dari awal sudah tahu konsekuensi atas tindakannya untuk mengikuti kepercarayaan orang yang di kaguminya. Ya, ia memilih untuk masuk kedalam rangkulan islam karena mengincar seorang gadis jilbaber yang setiap hari dilihatnya keluar masuk masjid Agung untuk berorganisasi. Rino yang seorang kutu buku, sangat rajin dan tak pernah lelahnya untuk mencari buku apapun, mulai dari terbitan baru sampai terbitan lama yang susah ditemukan tetap dicarinya. Dari kegiatan rutin hunting buku itulah ia bertemu seorang putri hawa, yang dimatanya layak masuk  dalam daftar bidadari penghuni firdaus tempatnya para syuhada’ tinggal. Semenjak dirinya bertatap mata dengan bidadari yang dikaguminya, Rino tak hentinya terus memikirkan bidadari itu. Ia selalu berusaha dengan segala cara agar bisa bertemu dengannya. Cara yang ia gunakan bermacam-macam, dan salah satu cara yang paling ekstrem menurutnya ialah memasuki masjid Agung dan berpura-pura sholat didalamnya layaknya seorang muslim, hanya untuk ‘melihat’ sang bidadari itu.
            “Fiuh... untung aku dulu bersekolah di sekolah negeri yang mayoritas siswanya beragama islam, jadi aku sedikit bisa gerakan dalam sholat.” Batin Rino saat ia meneguhkan hati untuk berani masuk kedalam masjid.
            Mulai dari situ Rino selalu melakukan ritual rutinnya setiap hari sepulang kuliah. Ia sekarang tak canggung lagi melakukan gerakan sholat pura-puranya ditengah orang muslim, walaupun ia hanya diam saat melakukan gerakan yang dianggapnya cukup rumit itu.
            “Ya Tuhan mengapa engkau menciptakak seorang wanita yang mampu menarik hatiku dari keturunan islam?” Rino mengeluh pada Tuhannya suatu waktu ia mencuri pandang ditengah kegiatan sang bidadari, dan lambat laun Ia  merasa tak mampu lagi meneruskan aksi pengintaian serta mulai berusaha untuk berkanalan dengan wanita pujaannya Aisyah. Belakangan ia tahu wanita yang dikaguminya bernama Aisyah dari temannya yang satu organisasi dengan sang bidadari. Rino kagum dengan Aisyah karena Rino merasa kalau Aisyah tak pernah lelahnya berorganisasi. Selain itu, ia juga merasa kalau Aisyah sangat berbeda dengan makhluk bernama wanita yang pernah dikenalnya. Untuk memulai perkenalan dengan Aisyah sangatlah sulit, apalagi keyakinan yang dianut diantara mereka sangat jauh berbeda. Memang sih kalau dari segi ajaran tetaplah sama, yakni sama-sama mengajarkan untuk berbuat baik, dan kalau dipandang dari segi akidah keduanya sangat jauh berbeda. Tetapi hal itu tak menyurutkan semangat Rino untuk berkenalan dengan Aisyah.
            Suatu sore selepas sholat ashar, ketika Aisyah hendak bergegas pulang, Rino memberanikan diri untuk mendekatinya. Dengan berbekal kayakinan dan kepercayaan diri yang cukup, ia membuka mulut untuk menyapa wanita dengan tatapan sendu itu.
            “Hai... boleh gak kita kenalan?” sapa Rino waktu ia telah berhadapan dengan Aisyah. Mendengar perkataan yang tiba-tiba itu Aisyah sangat terkejut karena yang menyuarakan sapaan tersebut ialah orang yang sangat asing baginya. Aisyah yang merupakan seorang muslimah taat, ia tak menghiraukan laki-laki asing yang berada dihadapannya. Aisyah berdiri diam menunduk memandangi sepatunya seolah-olah sepatunya akan berlari meninggalkannya. Melihat reaksi diam yang dipancarkan Aisyah, Rino menyapa sekali lagi.
            “Halo! Apa kamu dengar perkataanku? Boleh kenalan?” desak Roni pada Aisyah. Tetapi kali ini Aisyah mulai melangkahkan kakinya meninggalkan si pemuda asing itu. Perjuangan Rino tak habis sampai disitu, ia terus menyapa Aisyah tetkala bertemu, walaupun ia tahu Aisyah pasti akan diam seribu bahasa seperti saat pertama kali bersapa. Tetapi akhirnya kegigihan Rinopun membuahkan hasil, walaupun cuma satu kalimat yang meluncur dari bibir si jilbaber manis Aisyah.
            “Maaf, aku seorang muslim dan aku tahu dari temanku, kau adalah Rino dan kamu nonmuslim.” Mendengar perkataan itu, Rinopun merasa putus harapan dan sangat bingung, karena telah mengetahui syarat agar bisa berbicara dengan Aisyah adalah dengan beragama ’islam’. Pertama kali yang dipikirkan saat mendengar perkataan Aisyah adalah ia harus beragama islam dan itu berarti mengubah keyakinan dirinya sejak lahir dan menentang orang tuanya sendiri. Merasa perjuangannya sia-sia jika ia harus berhenti saat itu, Rino bertekad dengan sepenuh hati untuk berhijrah keyakinan. Toh ia juga sedikit-sedikit bisa melakukan ibadah umat islam. Setelah berdiskusi dengan beberapa temannya dan tanpa sepengetahuan orang tuanya, Rino telah membulatkan tekadnya untuk mengucap dua kalimat syahadat yang dibimbing oleh seorang kiyai didalam masjid tempat ia melakukan pengintaian.
            Hari demi hari Rino jalani ibadah barunya dalam penuh kerahasiaan dari orang tuanya. Rino belajar memperdalam ilmu islam dari teman-temannya dan dibimbing oleh kiyai yang membantunya masuk islam.  Misi utama Rino harus bisa mendapatkan hati Aisyah dengan rajin beribadah. Dan benar saja, Aisyah pun mulai melirik kepada Rino yang tiap hari makin rajin datang ke masjid bukan untuk pura-pura sholat lagi, tetapi sholat sungguhan serta ikut membantu bersih-bersih masjid jika ia senggang.  Sejak terucapnya dua kalimat suci dari mulutnya, kehidupan Rino mulai jungkir balik bak seorang pemain akrobat, yang biasanya selalu ogah-ogahan pergi ke gereja seminggu sekali, ini malah lima kali sehari sholat yang awal pikirannya dulu sangat merepotkan. Perlahan-lahan niat dan tujuan awalnya memeluk islampun sedikit luntur dari hatinya yang kini sedikit teduh.
****
            Kebingungan Rino terus berlanjut selepas kakinya meninggalkan rumah karena diusir atas kepindahan agamanya. Ia terus meniti jalan dengan pikiran kosong, tetapi hatinya dipenuhi dengan keyakinan kalau Sang Maha Cinta akan terus mencintai umatnya yang yakin kalau pertolongan-Nya itu nyata. Dengan berbekal keyakinan itu, Rino mendapat pertolongan dari pak kiyai yang pernah membantunya. Pak kiyai itu menyarankan Rino agar ia  tinggal sementara di masjid sekalian membantu kegiatan rumah tangga masjid, mulai dari bersih-bersih hingga menjadi mu’adzin tiap waktu masuk sholat. setelah beberapa waktu, tinggal di masjid, Rino mulai melihatkan kesungguhannya untuk belajar ‘islam’. Melihat kesungguhan Rino, pak kiyai mengizinkan Rino untuk tinggal di masjid sebagai marbut. Rino merasa sangat bersyukur akan pertolongan itu.
            Tahun pun bergulir meninggalkan keteguhan di hati Rino yang semakin kuat. Pembicaraannya dengan aisyahpun terus berlanjut walau cuma bersapa ‘hai’, dan itu membuat Rino semakin bersyukur kepada Allah. Serta Rino telah berniat untuk melamar Aisyah dengan bantuan pak kiyai yang sering menolongnya, apabila ‘islam’nya telah sempurna. Dan itu berarti mulai sekarang kesungguhan beribadah terus ditingkatkan agar ia tak menjadi mulsim yang setenga-setengah.
****
            “Ya Allah mengapa Engkau memberi kakalutan dalam hidup hamba? Hamba telah bersungguh-sungguh menyembah-Mu dan berusaha mendapatkan Ridhomu, tetapi mengapa hidup hamba tambah berat? hamba merasa tak sanggup lagi memanggul beban cobaan yang Engkau berikan.” gumam pemuda bernama Rino diiringi hembusan angin yang terus bertiup lembut dikala waktu menandakan maghrib segera tiba. Di atas jembatan Ampera yang menghadap ke arah Benteng Kuto Besak itulah tempat favoritnya untuk menyegarkan hatinya yang sedang kalut. Tetesan bening air matanya diseka tatkala ia ingat kejadian beberapa hari yang lalu. Aisyah, wanita yang sangat dikaguminya, telah pergi dahulu meninggalkannya untuk menghadap tuhan Sang Maha Pengambil karena panyakit yang bersemayam di dalam tubuh mungilnya. Rino tak dapat menerima peristiwa itu, ia sangat mencintai Aisyah. Dan yang sangat membuatnya terpukul, adalah saat terakhir kali pembicaraanya dengan Aisyah, saat ia hendak mengutarakan rasa ‘aneh’ dalam dirinya.
            “ Cinta itu hanya milik Allah Rino, Aku takut Allah akan cemburu kepadaku. Dan karena itulah cintaku hanya milik Allah semata. Bila kau mencintai diriku, cintailah Allah terlebih dahulu, kerena Allah adalah tuhan yang menciptakan cinta itu sendiri.” Itulah pesan terakhir Aisyah padanya. Rinopun sangat terpukul dengan segelintir peristiwa yang terus mendatangi  hidupnya, mulai dari di usir dari rumahnya hingga kepergian Aisyah yang begitu tiba-tiba. setelah merenungkan kata-kata terakhir Aisyah akhirnya Rinopun menyadari betapa kelirunya ia selama ini.
            “Ya Allah, maafkan  hamba yang tak tulus menyembah Mu. Maafkan hamba yang membentengi diri dari cinta dengan agama Mu. Maafkan hamba yang selalu berlari di atas dilema hidup ini. sekarang hamba menyadari betapa bodohnya hamba yang telah berpaling dari cintamu yang lebih nyata. Dan sekali lagi tolonglah hamba agar hamba tak pernah jauh dari cinta Mu. Ya Robbi.”
            Keadaan sore itu telah membuat perubahan besar dalam diri Rino beriring perubahan langit yang menjelma malam. Adzan maghrib telah membahana membelah langit senja hari itu dan Rinopun pergi meninggalkan Ampera seperti Allah meninggalkan sebersit cinta dihatinya, dengan perasaan tenang, setenang riak-riak kecil gelombang sungai Musi. Di iringi senyum yang ikhlas untuk menghadap sang Maha Cinta, Rino menyenandungkan sajak Jalaludin Rumi yang sekarang sangat dipahaminya.
            “Pulanglah kepangkuan Allah sang Maha Cinta, maka Ia akan memelukmu dan ia tak akan melepaskan kepergianmu......”
SELESAI

Senin, 23 November 2009

thank's GOD

langsung aja yah.....

pertama-tama kita panjatkan puji dan syukur kita kepada tyaz yang anak tunggal.
karena berkat vote nya lah saya dapat inspirasi baru buat nulis blogie q lagi....
salawat beserta salam tak lupa kita haturkan kepada sekali lagi tyas yang anak tunggal beserta si Nyai yang telah rajin mampir lihat blogie dan meramaikannya....

mungkin tidak bnyak yang saya sampaikan, salah satu diantaranya adalah betapa menakutkannya ujian tahun ini.
daya yang belon kelas tiga aja udah merinding setengah setruk, dua truk, tiga truk dst. bila membayangkan suasana ujian percobaan yang khusus diadakan tahun ini....
mengapa si nyenyes ini begitu takut???
ya jawabannya hanya satu mau tau??? karena si nyenyes ini begitu bodoh dan malez nya untuk belajar.
bayangin aja, si nyenyes gak pernah belajar kalo dirumah, kecuali kalo lagi mo ulangan langsung deh dia belajar cak kena-kena tapi hasil nya NOL BESAR.... hikz... sedihnya diriku....
udah gak bimbel diluar, dikelas gak pernah merhatiin guru, nanya sama temen gak ngerti-ngerti dan lebih parah lagiiiiiiii di rumah gak pernah belajar!!!! ( katex urusan neand ye dio ini??)
pernah suatu ketika hendak mau smesteran, si nynyes ini santai nya minta ampuuuuuunnnn...
gimana enggak, orang sibuk baca buku plajaran, dia baca komik, orang ngapalin plajaran dia ngapalin lagu, orang ngertiin rumus, dia malah buat rumus untuk keberhasilan besok... hehhe.. sampai sang orut nya yang memperhatikan pun menegur dengan kasih sayang nya...
nyenyes : lalalalaaaaa....lilililiiiiii.... ( bernyanyi sambil bersiul di teras rumah)
mama : ngapain nyes?? mau konser lo???
nyenyes : duh mama pinter banget memuji, mama juga tambah cantik deh giginya...
mama : kurang ajar!!! durhako neand kau ye dak biso muji wong tuo...
nyenyes : duh mama, sensitif nean ye hari ini, lagi dateng tamu ye???
mama : tamu?? palak buapax mu.... kau neh pacag nean ye ngindar...
nyenyes : ngndar apo ma?? prassan dag pernah ngindar deh samo mama walopun mama belon mandi....
mama : ( mengangkat tangan dan bermaksud menampar nyenyes... dengan uang) neh rasain!!!
nyenyes : makasih ma!! mama emank mama paling baex di seluruh dunia bawah tanah... hahahaha.
mama : yo mbek lah tuh duit monopoli. sekarang, cepetlah belajaaaaaaarrrrrrrrr!!!! kau tuh besok semesteran, dak katex urusan nean malah nyanyi-nyanyi....
nynyes : upz... koq mama tau besok ulangan???? tau dari mano?/
mama ; tau dari mano gundul mu, kau dwek yang nulis poster besak di kamar yang isi nyo "BESOK ULANGAN SEMESTER!!! SEMANGAT PAKE CARA :LAMA TULAH DAG USAH PENING-PENING!!!!"
nyenyes : iyo nean apo mah?? apo mama neh cuma dusta be ??? hehehe
mama : nah kau masih nag berkelit pulok e!!! dag usah banyak omong, sekarang pegang buku sano!!!!
nynyes : iyo mama q tercinta!!! ( ke dalam kamar ambil buku) neh na aku pegang buku!! puas??? ( dengan tampang innocent nya nynyes kembali nyanyi sambil megang buku)
mama : ( emosi penuh, langsung ngmbil buku di tangan nyenyes dan... ) PLAAAKKK!!! kau ne katek utag nean ye!!! bku tuh bukan di pegang be tapi di baco!!!!
nyenyes : duuuhhhh... hikz.. ye salah siapo yang suruh megang buku...
mama : ( udah gag tahan lagi dhn kelauan anak nya langsung masuk ke dalam)... nah sterz nean anag aku!!! papaaaaaa!!!
nyanyes : horeeeee!!

yah begitulah cerita sngkat si nynyes ini ketika dirumah....
sekarang tahu kan alasan mengapa nynyes takut setengah mampus bayangin ujian tahun ini???
yah begitulah dia gag punya otak....

hmmm...
cukup segitu dulu deh yah hari neh.
sebelum kita selesai membaca postingan makhluk nyenyes ini, hendak lah kita berdo'a menurut ajaran dan kepercayaan masing-masing berdoa mulai...

aminnn...

saya mohon maaf apabila ada salh-salh kata yang emank di sngaja...
wabillahi taufq walhidayah wassalamu'alaikum wr.wb...

see you next time!!!

Kamis, 19 November 2009

cag nyo sirrrrrrrruuuuuuuuu neaaaaaannnnddddd.........

uhm....

mulai bingung neh mau nulis paan lagi.
kalo lagi gak da peristiwa yang lucu gak bnget deh rasanya kalo mau nulis.
maaf kan aq ye blogie q tersayang karena aq telah menyia-nyiakan mu.

buat perkenalan lanjut ya aq si nyenyes ini namain blog q 'blogie'. jadi jgn heran yah kalo  bnyak nama nya si blogie ne. cz ni blogie dah q anggep hewan peliharaan deh kayak nya. hehe. gak penting bnget deh lo nyes. aq tuh sayaaaaaaang bngeeeetma blogie q tercinta. pasti bnyak yang nanya, kalo sayang, napa di telantarin nih blog??? kan kasihan jd gak punya majikan.... hahahaha.
gak lucu yah?? maaf ye kalo aq ktawa sndri anggap saja udah strezzzz.....

buat perkenalan si blogie udah dlu, truz lanjuuuuttt perkenalan berikut nya....
siapakah orangnya??? satu kata, NYAI.
nyai shina  nama lengkapnya. gak lengkap sih cuma nama tengahnya aja.
nyai ne orangnya baik bnget sejagad raya kita neh...
dengan si nyai jugalah si nyenyes ini sering diskusi tentang blog masing-masing.
nb:yang paling getol ngliat blogie q ya si nyai ini.
cz dngan membaca blog masing-masing, kita jadi bisa diskusi.
duh masih gak jelas ya dngen si nyai ini???
lanjuuuutttt....
pertanyaan pertama, knapa dy dipanggil nyai???
begini ceritanya, suatu hari ( ce ilah betingkah nean ye??) tibalah pelajaran kimia. guru kimia kamippn membagi kami dlm beberapa kelompok.
"karena bentar lagi mid semester, juga materi yang masih bnyak blm d plajari, maka ibu akan membagi kalian dalam beberapa kelompok" kira-kira gitu deh guru kimia kami ngomong, cz rada-rada lupa sih.
"yaaaahhhh buuuuuu!!" yang ini gak ding cuma candaan ja.
setelah di bagi kelompoknya, eh sekelompok deh dgn si nyai.
"woi payok begenjot kito kerjoin apao yang di suruh ibu tadi" dengan bergebu-gebu si nyenyes bilang gitu.
"di suruh be blum kuuuusssss kau cag semangat nnyan, gek kalo lah disuruh paleng malez" semua bilang gitu ke aq.... hikz... kejamnya.....
"untuk kelompok satu ( itu kelompok kami)buat lah pertanyaan sebanyak 5 buah dari materi yang ini, ini, dan yang ini." hehehe gaktau materinya jdnya tulis gitu deh... hehehe...
"ok buuuuuxxx" teriaksemua dengan lantang ya.
"nah untuk selanjut nya saya serahkan pada kalian... hehehehe" dengan tampanga innocent nya nyenyes langsung nyerah.
"naaaaaaaaahhhh kaaaaaaaaaannnnn....kau dluan yang nyerah... huuuuuu" hikz... tega bget sih bilang gitu...
langsung deh semua anak-anak SIASAT sibuk dalam kelompoknya msing-masing.
dari pada gak d kerjaan, ( sebenernya bnyak lho :-P)  yah jadinya si nyenyes ini gangguin anak yang sekelompok.
dengan beribu alasan, nyenyes pun berhasil ganggu neh kelompok.
" bix pinjem pena e, cz macet nah pena aq" langsung membuka kotak pensil sasaran
" ai dah kau ne ganggu nean, sini kotak pensel nyo" marah yang membara si sasaran berusaha menagmbil kotak pensil nyo.
" wahhhh bau apo ne?? kayak bau nyai-nyai ye????  ih masa' seh ke sekolahbawa' minyak angin cap nyai-nyai??? upz salah baunyai-nyai???" teriak sinyenyes penuh kemanangan.
" bukan punyo aq  tau dag itutuh, tuh punyo bapax  aq..."
" yo terserahlah kau nyai"
" jgn panggel aq nyai!!!" sekali lagi marah deh si nyai.
" nag ngapo kau... weeeee.... nyaiiiiiii!!!"

mulai saat itu si nyenyes ini  smpe skarang manggil nyai teruuuuzzzzz....

fiuhhhh cpex neand...

dah dlu ieh... lah maghrib neh....
tar lanjut lagi....
NB: JANGAN LUPO SHOLAT YE!!!!

wassalam...

Selasa, 17 November 2009

hari-hari ku

met sore smuah.....

kacau banget deh nih hari. saat jam terakhir tadi yakni pelajar TIK (teknologi informasi komunikasi), temen q yang bernama Alvindra jaya dija sebut saja Pubis (upz maaf ya kalo sedikit porno) bertngkah laku kalo kata orang palembang DAK KERUAN AGUK.GUK.GUK (hehe emank anjing). si pubis nari-nari geto niruin seorang cirlider sejati yang mengundang tawa anak-anak terutama si ryan ini.
tau gak napa nama si Alvn berubah jadi Pubis ??? ini di mulai kemarin waktu belajar biologi tentang bagian tubuh. selidik punya selidik, temen q yang jenius abis ni punya bnyak akal buat ngundang tawa temen2 ku. ketika aq yang terkenal nyenyes ini baca bku biologi, eh terlihatlah sebuah kata yang sangat sakral yaitu PUBIS ang berarti kemaluan (hohohohho) dan langsung be aq manggil si Alvn dngen PUBIS
"Vin!" panggil q kpd sang pencipta (ya gak lah) hehe
" AQ SIAPO???" kata Alvin yang selalu keluar dari mulut bau nya ketika dipanggil orang...
"rai kau kayak PUBIS" ucap mulut q dengan lantangnya + wajah yang sedikit innocent. langsung aja si Alvin ketawa katika dnger pa yg q ucapkan...
saat itu juga panggilan-panggilan yang bersifat ilmiah menghantui seluruh penjuru kelas....
Mulai dari pubis yang bersifat umum, feces, testis, sampe kelen. ( sensor) jagn Piktor ye menjadi panggilan anak-anak SIASAT tercinta....

yupz balik lagi dihari ini, saat lagi latihan bwt ulangan praktek seni, semua temen q sibuuuuuuuuuuxxxx bnget.... tapi cuma kelompok q yang terlihat sangat hebat. kenapa gak cz cuma kelompok kami yang kagag latihan dan cuma seorang yang kulihat dengan kaca mata q lagi latihan, siapakah orang nya??? ya sekali lagi Pubis yang si sper lucu ntuh lgi latihan sendri kayak orang dodol... melihatnya lama-lama jadi gak tegaan juga langsung ja deh q hampiri tuh anak.
"tut.tit.tut.tit.tuuuuuut... (kira-kira maksud nya gini, kulihat ibu pertiwiiiiiii) "
" woi pubis!!"
"tuuuuuuuuuuuttttt nah si feces dtg!!"
" cag wng strez jugo e kw latihan dwek, peh latihan!"
"peh.... tuk wak ga tut.tut.tut"
dan mulai deh latihan musik oleh dua orang dodol ini..
eh pas enak-enak nya latihan guru seni nya dateng.....
semua ngacir deh dan dimulailah pengambilan nilai leh guru seni kami...


kayak nya udah dlu ieh...
cz uangna kurang ne kalo lanjutt....

cemekom...

bingung....

halloooooo all!!!!!

ketemu lagi dengan saya ryan kuchiki....
tau ga lo kalo nama ryan kuchiki tuh diambil dari mana nya???
pasti pada bingung bnget kan cz jelas2 nama asli q jadul bnget dr bohoso jowo yakni..... KUSRIANTO
ryan diambil dari huruf ke 4-7 ( ya kan ketemu???)
huahuhauha bingung2 deh kalian....
serta kuchiki ntuh diambil dari nama keluarga anime favorite aq lho.....
kluarga KUCHIKI dari anime bleach...
knapa aq pilih yg begono???
pertanyaan lagi bwt kalian....
cz kluarga kuchiki tuh keluarga bangsawan....
aq sih bercita2 pngen jd bangsawan...
hehehehe
g mungkin terkabulkan???




kayak nya udah dulu deh posting + perkenalan pagi ini....
mo masuk kelas ne....

bubye!!!!